Berdiri pada Oktober 2007. Awalnya sekolah ini bernama Sekolah CTC (Comunity Training Center) yaitu sebuah sekolah komunitas. Adapun tujuan dari sekolah ini adalah agar masyarakat baik kelompok maupun perseorangan yang berada didalam suatu kawasan atau wilayah tidak 'gaptek' (gagap teknologi) khususnya komputer dan internet.
Sekolah CTC ini berada di kampung Siliwangi Desa Hanura Kecamatan Padang Cermin Kabupaten Pesawaran. Sedangkan nama SHK Lestari diambil dari sebuah organisasi masyarakat yaitu Sistem Hutan Kerakyatan Lestari yang merupakan kelompok petani yang berada disuatu hutan kawasan.
Kelompok SHK Lestari sangat terorganisir karena didalamnya terdapat ketua, wakil ketua, sekretaris, bendahara dan anggota lainnya. Selain itu juga kelompok ini bekerjasama dengan Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) seperti Walhi dan Kawan Tani.
Oleh karena sekolah ini bertempat di sekretariat milik SHK Lestari dan seluruh pengurusnya ikut berpartisipasi dan mendukung kegiatan sekolah ini sehingga nama sekolah ini menjadi Sekolah CTC SHK Lestari.
Sekolah CTC SHK Lestari diperuntukkan bagi masyarakat petani dan juga anak petani yang putus sekolah atau tidak dapat bersekolah karena minimnya biaya. Meskipun program sekolah ini hanya selama 18 bulan namun hingga tahun 2009 sekolah ini masih tetap berjalan seperti biasanya.
Staff pengajar Sekolah CTC SHK Lestari awalnya dibantu oleh rekan-rekan LSM Kawan Tani yaitu Ibu. Susilowati dan Bpk. Sulistyo Nur Adhi Wibowo. Kemudian pertengahan tahun 2008 mereka tidak membantu mengajar lagi dikarenakan ada urusan penting lainnya sehingga digantikan oleh Anggi Alviolita (saya).
Saya mengajar hingga masa program Sekolah CTC SHK Lestari berakhir di bulan maret 2009 ini dan berganti nama menjadi Sekolah Alternatif Komputer SHK Lestari. Ditahun 2009 ini saya juga mengadakan program khusus bagi anak-anak yang belum bisa membaca dan berhitung. Mayoritas peserta didik yang berminat adalah siswa-siswi sekolah dasar kelas 1, 2, dan 3. Lambat laun sekolah ini juga mendapat respon positif dari masyarakat sehingga banyak peserta didik lain yang ingin bergabung. Kebanyakan dari mereka adalah siswa-siswi sekolah dasar kelas 4, 5 dan 6.
Sungguh sulit mengajar dan membina peserta didik yang jumlahnya lumayan banyak, selain itu sebelumnya saya juga mengajar Sekolah Alternatif Komputer SHK Lestari. Selain harus pintar putar otak dan sabar, juga diperlukan ketelitian agar bisa membagi waktu. Karena tingkat kemampuan berfikir peserta didik yang berbeda-beda sehingga harus dapat memberikan materi yang sebanding antara tingkat kemampuan berfikir dan tingkat kesulitan materi yang akan disampaikan. Lama belajar di sekolah ini hanya 2 hingga 3 jam saja, yang dimulai dari pukul 14.00-16.00/17.00 WIB.
Dengan kegiatan inilah saya temukan banyak sekali pengalaman dan membuat saya lebih menghargai hidup.